SEKILAS INFO
  • 1 tahun yang lalu / Daftar Nama nama Penyewa Aula Masjid Nurul Falah : >> Hari Minggu 24 Agustus 2022. Ibu Maesal RW.7 >> Hari Sabtu 6 Agustus 2022. Bp.Imam RW.08 >> Hari Minggu 21 Agustua 2022. Ibu Dwi >> Hari Minggu 28 Agustus 2022. Ibu. Encun >> Hari Minggu 4 September 2022. Ibu Desy RW.09 >> Hari Sabtu 01...
  • 1 tahun yang lalu / Progaram Santunan Anak Yatim Masjid Nurul Falah per tiap bulan nya diadakan oleh Pengurus Masjid Nurul Falah Baca Juga :  Buku Adakah Tarawih yang Bidah
  • 1 tahun yang lalu / Salurkan Amal Jariyah anda untuk Anak anak yatim di Masjid Nurul Falah Rusun Petamburan Kirim ke Rek BSI   7744477338 Cabang Benhil  A/N Masjid Nurul Falah. Baca Juga :  Apa arti bersyukur kepada Allah SWT ?
WAKTU :

Tanggung Jawab Orangtua Mendidik Keluarganya Sayyid Muhammad Yusuf Aidid, S.Pd, M.Si (Dosen Agama Islam Universitas Indonesia dan PNJ)

Terbit 8 September 2022 | Oleh : Masjid Nurul Falah Petamburan | Kategori : Berita / Rusun Petamburan
Tanggung Jawab Orangtua Mendidik Keluarganya Sayyid Muhammad Yusuf Aidid, S.Pd, M.Si (Dosen Agama Islam Universitas Indonesia dan PNJ)

Nurul Falah-Rusun Petamburan Keberkahan waktu manusia terdahulu berbeda dengan keberkahan manusia modern. Sebab orang-orang terdahulu masih menyempatkan diri untuk mendidik keluarganya. Sedangakan orang-orang modern terkadang bertemu keluarga pada malam hari atau bahkan ketemunya seminggu sekali. Hal ini membuat seorang anak (zaman now) mencari kebahagiaan di luar rumah ketimbang menjadikan orang tua mereka sebagai teladan.

Sayyidina Ali RA berpesan bagi para orang tua, “Ajarkanlah diri kalian dan keluarga kalian sebuah kebaikan (agama) supaya mereka (keluarga) terhindar dari api neraka dengan sebab mempelajari agama.” Sayyidina Abbas RA meninggalkan wasiat kepada para orang tua, “Berilah pemahaman kepada keluarga tentang agama, ajari mereka tentangnya, dan beritahukanlah mereka tentang adab (sopan santun)”

Melalui pesan dua tokoh di atas memberikan esensi bahwa pentingnya orang tua menjadi pendidik, pembimbing, serta pendengar yang baik bagi anak mereka. Ketika perkataan orang tua tidak didengar dan digubris maka seorang anak dipastikan jarang memberikan pendidikan agama kepada mereka. Bahkan Rasulullah bersabda, “Allah tidak akan menemui seseorang yang mempunyai dosa besar dari kebodohan (agama) pada keluarganya.” (Kitab Ihya Ulumuddin jilid 2 halaman 31)

Hadis Nabi di atas memberikan pandangan kepada para orang tua untuk memberikan, mengajarkan, serta menjadi tauladan bagi anak-anaknya. Habib Zein bin Sumaith berkata, “Kebahagian demi kebahagiaan terpancar apabila keluargamu berkata, “Ajarkan aku (agama) ajarkan aku (agama), atau ajarkan aku tentang makna tentang seseuatu hal dalam agama.” (Kitab Fawaidh al-Mukhtarah halaman 38)

Pernyataan Habib Zein di atas memberikan isyarat bahwa orang tua bukan hanya mencari nafkah bagi suami dan mengurus pekerjaan rumah bagi seorang istri akan tetapi mereka berdua bisa memberikan pengajaran tentang agama kepada anak-anaknya. Melalui agama, seorang anak mempunyai batasan di dalam bertutur, bertindak, dan berprilaku. Jika seorang anak tidak memiliki pengetahuan tentang agama maka khawatir ia menjadi hedonis dan liberalis.

Baca Juga :  Akan Datang Suatu Zaman terjadi fitnah perpecahan dan perselisihan dan sebaik baik tempat orang mukmin saat itu adalah rumah rumah mereka.
SebelumnyaMemberi Jamuan Makan Kepada Tamu Itu Sebuah Kemuliaan Sayyid Muhammad Yusuf Aidid, S.Pd, M.Si (Dosen Agama Islam Universitas Indonesia dan PNJ ) SesudahnyaTiap tiap urusan orang itu pada ahli nya dan kematian itu lebih dekat dari pada tali sendal nya

Berita Lainnya

0 Komentar