SEKILAS INFO
  • 4 bulan yang lalu / Daftar kan putra putri anda untuk mengikuti pelajaran membaca al qur’an di TPA Nurul Falah serta kegiatan seni pencak silat Betawi Sanggar MMA untuk info lebih lanju hubungi Ustadz.Muttaqin (TPA)  Hp  0887-2909-658  dan Bang Adit (Sanggar MMA) 0895-6157-89270 Baca Juga :  Akan ada Orang Kafir yang mengadu orang Islam dengan bahasa orang Islam degan cara...
  • 2 tahun yang lalu / Daftar Nama nama Penyewa Aula Masjid Nurul Falah : >> Hari Minggu 24 Agustus 2022. Ibu Maesal RW.7 >> Hari Sabtu 6 Agustus 2022. Bp.Imam RW.08 >> Hari Minggu 21 Agustua 2022. Ibu Dwi >> Hari Minggu 28 Agustus 2022. Ibu. Encun >> Hari Minggu 4 September 2022. Ibu Desy RW.09 >> Hari Sabtu 01...
  • 2 tahun yang lalu / Progaram Santunan Anak Yatim Masjid Nurul Falah per tiap bulan nya diadakan oleh Pengurus Masjid Nurul Falah Baca Juga :  Memberi Jamuan Makan Kepada Tamu Itu Sebuah Kemuliaan Sayyid Muhammad Yusuf Aidid, S.Pd, M.Si (Dosen Agama Islam Universitas Indonesia dan PNJ )
WAKTU :

Tingkatan yang kedua bagi subhat ragu seseorang karena barang itu bercampur.

Terbit 4 Februari 2023 | Oleh : Masjid Nurul Falah Petamburan | Kategori : Berita / Fiqih / Rusun Petamburan
Tingkatan yang kedua bagi subhat ragu seseorang karena barang itu bercampur.

Masjid Nurul Falah-Rusun Petamburan  Tulisan ini Penulis Tukil dan diartikan dari Kitab Muhtashor Ihya Ulumuddin Karya Imam Ghozali. Dan Penulis mendapat penjelsannya langsung ketika mengaji di Mejelis Talim Pimpinan Al Mualim Ustadz Bunyamin Kelapa Dua Jakarta Barat bertempat di Jalan Sandang Kemanggisan Jakarta Barat.(4/2/2023)

Adapun tingkatan yang kedua bagi subhat..ragu seseorang karena barang itu bercampur..seperti bercampur yang halal dan yang haram..maka menjadi saru kehalalan dan keharamannya dan sulit membedakan keduanya..bercampurnya seberapa banyak ini.. menyebabkan kebingungan..jika bercampurnya itu dapat dihitung..dan sudah menyatu sehingga samar untuk dibedakan..

Maka dgn itu (tercampurnya yg halal dan haram) ada 3 bagian
1. Samar dzatnya dgn bilangan..seperti bercampur 1 bangkai kambing dengan 10 kambing yang dipotong sesuai sara..maka yang demikian ini wajib ditinggalkan..haram jika kita makan..

2. Barang Haram yang dapat dihitung bercampur degan barang halal yg tidak bisa dihitung..contoh bercampur anak perempuan sesusuan dengan 10 anak perempuan biasa..maka dilazimkan meninggalkan pernikahan ini..maka jika ingin dinikahi..harus dengan keyakinan bahwa wanita yang dinikahi bukanlah saudara sesusunya..

3. dan siapa siapa yang tahu bahwa hartanya bercampur dgn yang haram..tapi kita tidak tau mana yang halal atau haram..maka masih halal makanannya di makan.dan halal jual beli dengannya..maka fahamilah dgn sebaik2nya

Bagian yang ketiga..bahwa bercampur yang halal dan haram dgn jumlah yang sama,  sama tidak bisa dihitung krn banyaknya..yaitu seperti harta2 kita sekarang..maka menurut Imam Ghozali masih boleh dimakannya..kecuali barang2 haram itu dikenali dengan tanda tanda yang ada padanya..maka haram mengambilnya..adapun bagi orang waro..itu semua ditinggalkannya..

Harta yang ada pada kekuasaan pemimpin yang zholim..hartanya ada yang haram dan ada yang halal..maka.masih boleh dimakan..tapi bagi orang waro perbuatan ini ditinggalkannya..

Baca Juga :  Apa artinya bohong ?

Rasul..khulafaur Rasyidin..tetap berjual beli meskipun diketahui banyak harta orang zholim..namun bagi orang2 waro..sekali lagi hal.ini ditinggalkan..

Pembayaran barang yang dibeli dgn uang yang belum jelas kehalalannya..maka saat itu masih boleh diterima uangnya..dan masih halal dimakan makanannya..

Penulis : Fauzy Rusli Muhammad 

SebelumnyaMa'siat yang bisa mendekatkan diri pada Allah lebih baik dari pada ketaatan yang dibarengi dengan nafsu.. SesudahnyaNisfu Sya’ban Tradisi yang Melekat Pada Umat Muslim di Indonesia Sayyid Muhammad Yusuf Aidid, S.Pd, M.Si (Dosen Agama Islam Universitas Indonesia dan PNJ)

Berita Lainnya

0 Komentar