SEKILAS INFO
  • 7 bulan yang lalu / Daftar kan putra putri anda untuk mengikuti pelajaran membaca al qur’an di TPA Nurul Falah serta kegiatan seni pencak silat Betawi Sanggar MMA untuk info lebih lanju hubungi Ustadz.Muttaqin (TPA)  Hp  0887-2909-658  dan Bang Adit (Sanggar MMA) 0895-6157-89270 Baca Juga :  Biografi Sang Presiden Subuh Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf
  • 2 tahun yang lalu / Daftar Nama nama Penyewa Aula Masjid Nurul Falah : >> Hari Minggu 24 Agustus 2022. Ibu Maesal RW.7 >> Hari Sabtu 6 Agustus 2022. Bp.Imam RW.08 >> Hari Minggu 21 Agustua 2022. Ibu Dwi >> Hari Minggu 28 Agustus 2022. Ibu. Encun >> Hari Minggu 4 September 2022. Ibu Desy RW.09 >> Hari Sabtu 01...
  • 2 tahun yang lalu / Progaram Santunan Anak Yatim Masjid Nurul Falah per tiap bulan nya diadakan oleh Pengurus Masjid Nurul Falah Baca Juga :  Laporan Perolehan Dana Sementara Acara Maulid Nabi per 24 November 2022 Masjid Nurul Falah Rusun Petamburan
WAKTU :

Bagaimana Nabi Muhammad dan Para Ulama Salafuna Salih Memandang Dunia?

Terbit 7 Desember 2024 | Oleh : Masjid Nurul Falah Petamburan | Kategori : Rusun Petamburan
Bagaimana Nabi Muhammad dan Para Ulama Salafuna Salih Memandang Dunia?

Nurul Falah- Rusun Petamburan. Nabi Muhammad pernah bersabda, “Kerjakanlah untuk dunia-mu seolah-olah engkau hidup selamanya, dan kerjakanlah untuk akhirat-mu seolah olah engkau mati esok hari.

 Hadis tersebut bisa diambil satu perspektif bahwa seorang muslim harus memanaje kehidupan untuk urusan dunia dan urusan akhirat.

Urusan di dunia berupa mencari nafkah dengan cara yang halal dan urusan akhirat dengan mendekatkan diri kepada Allah Swt melalui medium ibadah. Jika keseimbangan itu dijaga oleh hamba-Nya maka Sang Pencipta akan memberikan sesuatu yang tidak terduga olehnya.

Bila kita bermuhasabah atau kita renungi sesaat, ibadah yang kita lakukan hanyalah sedikit waktu. Anggaplah kita hanya melakukan shalat lima waktu saja, dan satu waktu shalat tersebut kita hanya melakukannya hanya lima menit. Disitulah akan terjadi kufur nikmat kepada nikmat-nikmat yang diberikan oleh Allah. Karena Sang Khalik menyediakan waktu dua puluh empat jam dalam sehari akan tetapi untuk bersamanya hanya dua puluh lima menit.

Baca Juga :  Jangan tinggal ditempat yang tidak ditegakkan kefardhuan kepada Allah

            Adapun ada seorang hamba yang Allah cintai dengan cara melindunginya dari kerakusan dunia. Biasanya hamba tersebut adalah orang-orang salih atau orang-orang yang sudah jenuh karena dibudaki oleh dunia. Sebagaimana Rasulullah bersabda, “Apabila Allah sudah cinta kepada seorang hamba maka Ia melindunginya dari hal-hal duniawiyah, sebagaimana salah seorang di antara kamu melindungi orang yang sakit dari air.”

            Para ulama salafuna salih melihat dunia ini seperti sebuah perhiasaan yang hanya berlaku ketika ia ditempatkan secara proporsional akan tetapi perhiasaan tersebut tidak ditempatkan di hati atau dicintai secara berlebihan. Sebab mereka menginginkan perhiasaan yang abadi berupa kenikmatan di akhirat kelak. Sebagaimana Yahya bin Muadz al-Razi mengungkapkan bahwa “Meninggalkan dunia berat dan meninggalkan surga lebih berat dari itu, dan sesungguhnya maharnya syurga itu meninggalkan dunia.”.

            Imam Fudayl bin Iyadh berkata, “Allah menjadikan keburukan itu kesemuanya di rumah, dan Ia menjadikan kuncinya (keburukan) itu dengan cinta dunia. Allah menjadikan kebaikan itu kesemuanya itu di rumah dan Ia menjadikan kuncinya (kebaikan) itu dengan zuhud (menyedikitkan hal-hal duniawiyah).

oleh Sayyid Muhammad Yusuf Aidid (Dosen Agama Islam Universitas Indonesia dan PNJ)

SebelumnyaGuru Lekar, Bagaimana Nasibmu? SesudahnyaHidup Itu Sebuah Cerita

Berita Lainnya

0 Komentar